18 Agustus 2010

Dibentuk, Forum Persaudaraan Pers Katolik KAK

Oleh Leonard Ritan

KUPANG (FLORES POS) -- Sedikitnya 72 wartawan dari berbagai media baik cetak maupun elektronik bersepakat untuk membentuk Forum Persaudaraan Pekerja Pers Katolik Keuskupan Agung Kupang (KAK) dengan sekretariat bersama di Kantor Komunikasi Sosial (Komsos) KAK.
Kesepakatan ini diambil dalam acara pertemuan antara para kekerja pers Katolik dan Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang yang difasilitasi Komsos KAK bertempat di susteran Belo-Kupang, Minggu (15/8).

Kegiatan pertemuan ini diawali dengan perayaan ekarasti yang dipimpin Mgr Petrus Turang. Dalam kotbahnya, Uskup Turang menerangkan tentang sejarah perjalanan gereja dalam mengimani Bunda Maria. Karena Yesus adalah Tuhan, maka Maria bunda-Nya juga adalah suci. Sehingga Paus Benediktus XII menetapkan doktrin penghormatan secara khusus kepada Bunda Maria dengan menetapkan satu hari sebabagi hari perayaan Maria Diangkat ke Surga.

Sesepuh pers NTT, Damian Godho mengawali sesi dialog dengan Uskup Petrus Turang menyampaikan, hadirnya forum ini telah didiskusikan bersama dengan pihak Komsos KAK. Forum ini hanyalah wadah komunikasi diantara sesama wartawan/pekerja pers Katolik di NTT dan Kota Kupang khususnya.

“Para wartawan ingin masuk dalam tugas pewartaan di KAK. Sehingga program keuskupan bisa disampaikan kepada umat di keuskupan ini,” katanya.

Uskup Petrus Turang menegaskan, tugas seorang wartawan adalah mewartakan. Tentunya, seorang wartawan harus memiliki pengetahuan yang cukup karena apa yang diwartakan itu untuk didengar atau dibaca oleh masyarakat. Sehingga yang paling penting bagi seorang wartawan adalah mengakrabkan diri dengan perpustakaan. Jika wartawan dibekali dengan pengetahuan yang memadai, tentunya pilihan kata yang hendak disampaikan atau ditulis adalah bahasa yang tepat.

“Tak ada sesuatu yang dapat diberikan tanpa dimiliki. Mengingat tahun ini sebagai tahun ajaran sosial gereja, diperlukan interaksi sosial yang bagus di tengah masyarakat,” tandas Uskup Petrus Turang.

Ia menegaskan, wartawan harus tampil sebagai sebuah jembatan yang mampu menyampaikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat. Karena itu, seorang wartawan tidak menjadikan profesinya sebagai sebuah kesempatan mendapatkan pekerjaan, tapi bagaimana membangun diri dan relasinya dengan lingkungan sosial. Ini berangkat dari realita hidup manusia yakni mencari keuntungan dan mendapatkan kekuasaan atau jabatan. Media harus mampu melihat orang-orang miskin dan tertindas agar mereka dapat keluar dari masalah yang dihadapi. Ini berkaitan dengan kehidupan sosial ekonomi.

“Sudahkah wartawan mencari berita yang benar? Ataukah hanya mendapatkan pekerjaan untuk meraih keuntungan dan jabatan?” tanya Uskup Petrus Turang.

Ia menambahkan, wartawan harus memiliki kekuatan untuk menggerakkan semua institusi seperti pemerintah dan agama. Ini dimaksudkan agar institusi-institusi itu dapat melihat kondisi riil yang dihadapi masyarakat. Intinya, menghormati manusia secara utuh. Inilah prinsip moral yang harus dijalankan seorang wartawan.

Pada kesempatan itu Uskup Petrus Turang menggugah aspek pendidikan. Sudah sejauhmana masalah pendidikan dibahas dan dicari jalan keluar. Karena itu semua pihak termasuk para wartawan untuk selalu merefleksi dan mengintrospeksi diri tentang keberpihakan terhadap masalah pendidikan.

Flores Pos | Berita | Pers
| 18 Agustus 2010 |



Tidak ada komentar:

Posting Komentar